Pages

Senin, 01 Juni 2015

If You Think



kalau kau berpikir seperti ini:

Alangkah lama dan meletihkan
membesarkan pentil-pentilku
yang kelak ketika sempurna dalam
serat dan lezat
dikerat codot atau kanak yang
tak sekalipun ikut merawat

Maka kau boleh berpura lupa ingat
bahwa kau pernah mencintaiku
dan aku akan buru melepas
gapai pada tangkai
lerai menuju sulurmu yang pernah permai
dan kukembalikan segala getar
yang pernah kau hantar.

lalu kita akan sama lega
sebab tak ada lagi hutang yang mesti dihitung.

namun bila seperti ini yang kaupikir:

alangkah indah dan membahagiakan
setiap detik merambatkan munajat
demi matang sempurna buah kecilku
yang kelak tak bakal bisa kau putil

maka dengan segala kemesraan
kujulurkan cinta ke sulur-sulurmu,
cinta melalui tai codot yang mencucupku
tapi kau ikhlaskan,
cinta melalui taburan pupuk pekebun yang
bersama anak-anaknya banyak mencicipku
tapi kau relakan,
sebab dalam diriku tak akan padam
api cinta yang kau nyalakan
dan api itu
menyala pula dalam dada siapa-siapa
yang aku kenyangkan.

dan sepanjang kau tumbuh
cinta itu akan terus bertambah.

Sajak Yasfi Maziya


Tak perlu mencari
mencari beribu  teori kemungkinan
sebab Tuhan berkata :
Kun Fayakun !
 Namun sebelum itu,
Tuhan memberi kita ruang dan waktu.
Man Jadda Wajada !
Berbahagialah kita 
yang masih memiliki 
ruang dan waktu
dan jangan terlena menunggu.
Kun Fayakun !
tanpa 
Man Jadda Wajada !

Puisi Hujan Juni

karya : Sapardi Djoko Damono 

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni 
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.

Puisi Karya Oscar Wilde


‘We Are Made One with What We Touch and See’



We are resolved into the supreme air,
We are made one with what we touch and see,
With our heart’s blood each crimson sun is fair,
With our young lives each spring-impassioned tree
Flames into green, the wildest beasts that range
The moor our kinsmen are, all life is one, and all is change.

With beat of systole and of diastole
One grand great life throbs through earth’s giant heart,
And mighty waves of single Being roll
From nerve-less germ to man, for we are part
Of every rock and bird and beast and hill,
One with the things that prey on us, and one with what we kill. . . .

Not we alone hath passions hymeneal,
The yellow buttercups that shake for mirth
At daybreak know a pleasure not less real
Than we do, when in some fresh-blossoming wood
We draw the spring into our hearts, and feel that life is good. . . .

Is the light vanished from our golden sun,
Or is this daedal-fashioned earth less fair,
That we are nature’s heritors, and one
With every pulse of life that beats the air?
Rather new suns across the sky shall pass,
New splendour come unto the flower, new glory to the grass.

And we two lovers shall not sit afar,
Critics of nature, but the joyous sea
Shall be our raiment, and the bearded star
Shoot arrows at our pleasure! We shall be
Part of the mighty universal whole,
And through all Aeons mix and mingle with the Kosmic Soul!

We shall be notes in that great Symphony
Whose cadence circles through the rhythmic spheres,
And all the live World’s throbbing heart shall be
One with our heart, the stealthy creeping years
Have lost their terrors now, we shall not die,
The Universe itself shall be our Immortality!

           Oscar Fingal O'Flahertie Wills Wilde (lahir 16 Oktober 1854 – meninggal 03 November 1900). Pada umur 46 tahun, ia adalah seorang Novelis, dramawan dan cerpenis asal Irlandia. Dikenal dengan selera humornya yang cerdas, ia merupakan salah satu penulis drama yang paling sukses pada akhir Era Victoria di London.